Kearifan Lokal

Gelar Karya P5, Pelajar SMAN 1 Mejobo Kudus Praktik Upacara Pernikahan 3 Adat

Kudus, isknews.com – Pelajar SMAN 1 Mejobo Kudus pada Selasa (24/10/2023) mengadakan gelar karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tema “Melestarikan Adat Istiadat Sebagai Kekayaan Kearifan Lokal”.

Kegiatan ini melakukan prosesi sesuai dengan adat masing-masing daerah. Salah satu hal menarik yang dipraktikkan oleh siswa kelas XI yakni praktik upacara pernikahan 3 Adat yaitu adat Kudus, Jogja dan Solo.

Pantauan isknews.com di lokasi, Susana praktik P5 kali ini dibuat sama seperti aslinya. Siswa-siswi nampak piawai menampilkan atau memperagakan setiap sesi adat pernikahannya, dari mulai MC, Dekorasi, penerima tamu, kedua pengantin, orang tua pengantin, seserahan, atraksi budaya pengiring pengantin, meja para tamu, sinoman, tim fotografi/videografi, dan sejumlah hidangan kuliner khas menurut upacara adat daerahnya.

Kepala SMAN 1 Mejobo, Ajib Setyo mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk melestarikan sejarah budaya Jawa sehingga kita lahir ditanah Jawa, yang sekarang sudah banyak dilupakan dikalangan masyarakat Jawa.

“Tujuan dari praktik upacara pernikahan adat jawa yang dilakukan oleh siswa-siswi SMAN  1 Mejobo yaitu untuk nguri-nguri Kebudayaan Jawa. Selain itu, Dengan acara ini, seluruh sisiwa-siswi SMAN 1 MEJOBO menjadi lebih mengetahui perihal tata cara upacara pernikahan adat Jawa yang asli dari Kudus, Jogja dan Solo,” terangnya.

Aspek yang dinilai yaitu Dimensi bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Dimensi Gotong Royong.

Sebelumnya, lanjut Ajib, Kegiatan ini juga didampingi oleh beberapa guru yang mengajar dan melatih dalam acara praktik upacara pernikahan adat Jawa ini.

“Bapak ibu guru fasilitator yang mendampingi siswa fase F supaya lebih mengenal dan tidak lupa dengan jati diri. Serta, tidak mudah meniru budaya barat. Intinya kami berharap anak-anak selalu nguri-nguri Jawa kebudayaan, melestarikan budaya Jawa, dan tidak melupakan budaya Jawa,” harapnya.

Dan untuk hidangan acara P5 menyajikan makanan khas daerah Kudus, Solo dan Jogja.

Sementara dalam gelar karya untuk siswa kelas X, yang laki-laki membuat kerajinan caping kalo. dan yang perempuan menari tari lajur caping kalo.

“Jadi, usai praktik pernikahan 3 adat selesat, di tengah lapangan ditampilkan acara hiburan tari lajur caping kalo (siswi kelas X) dan ditampilkan hasil karya kerajinan caping kalo (siswa kelas X),” terangnya.

“Caping Kalo syarat nilai budaya karenanya caping kalo memang salah satu simbol budaya kudus proses pembuatan yang dimulai dari pemilihan bambu yang tidak asal tebang, rumitnya anyaman-anyaman bambu namun halus yang tersusun selembut sifon furing hingga fungsi caping kalo memiliki makna ialah ketelatenan, sukacita dan syukur, kekuatan perempuan, semangat kebersamaan dalam masyarakat, dan persatuan yang kuat proses ini lah yang dipilih menjadi lajur yakni proses perjalanan untuk menjadikan sebuah caping kalo,” jelasnya. (AS/YM)

berita diambil dari Informasi Seputar Kudus (https://isknews.com/gelar-karya-p5-pelajar-sman-1-mejobo-kudus-praktik-upacara-pernikahan-3-adat/